tahun 1250, ditemukan sebuah kamera bernama OBSCURA.
tahun 1250-1895, disebut dengan masa pra sejarah film karena itu merupakan masa dimana terdapat penemuan" baru yg disebabkan obsesi" besar orang eropa.
contoh: terciptanya sebuah alat yang bisa merekam gerak (yg hingga kini digunakan untuk membuat sebuah film)
tahun 1895, dikenal sebagai tahun dimana awal adanya sebuah sinema.
kenapa??
=kira" pada tanggal 28 des 1895, lumiere bersaudara (frere) yaitu Louis dan Auguste mempertunjukan cinematograph untuk pertama kalinya kpd masyarakat paris di sebuah cafe hanya dengan membayar 1 franc. jd hingga saat ini hal itulah yang dianggap menjadi hari dimana sebuah sinema itu ada.
orang" yg menemukan/menciptakan alat perekam gerak selain Lumiere & Melies:
1. Thomas A. Edison (USA), 1880-an
2. Max Skladandwsky (Jerman)
3. Friese Green (Inggris)
Kinetograph: alat perekam gerak
kinetoscope: alat untuk memproyeksikan gerak
phonograph: alat perekam suara
nama" gambar bergerak pada zaman dahulu:
1. Flicker: "bersemut"
2. Film: Biasanya berhubungan dengan sosial dan politik
3. Movie: Biasanya berhubungan dengan industri dan bersifat komersil (uang)
4. Cinema: Biasanya berhubungan dengan estetika
keunggulan cinematograph(Lumiere) dibandingkan dengan alat perekam lain:
1. Gambar yang dihasilkan lebih tajam
2. Intermittent movement (gerak sendat)
3. Proyektor
4. Fleksibel (kamera ringan & kecil)
PERBEDAAN
*Lumiere Frere
org yg sebenarnya ga punya ketertarikan dlm film, tp tertarik pada alat yg bisa merekam gambar bergerak):
1. filmnya merupakan kejadian sehari"
2. filmnya merupakan kejadian yg sudah ada
3. Fakta
4. "dokumenter"
*George Melies
(sutradara teater yg tertarik memfilmkan sebuah teater ketika melihat alat perekamnya Lumiere):
1. Filmnya merupakan cerita khayalan
2. Filmnya merupakan kejadian yg diciptakan
3. Fiksi (impresionisme,ekspresionisme,surealisme,etc)
4. "cerita"
my name is:
Kamis, 18 September 2008
Jumat, 05 September 2008
great MOVIE!
salah satu film hasil karya Rob Reiner, THE BUCKET LIST bagi saya adalah film yang sangat bagus.
kalo diliat dr film" yang pernah ada sebelumnya, ceritanya relatif tentang percintaan, teror, mitos, atau berupa khayalan belaka. tp film ini membuat saya lebih menghargai hidup dan diri saya sendiri. film tahun 2007 yang diperankan oleh Jack Nicholson dan Morgan Freeman ini bercerita tentang 2 orang yang hidupnya bertolak belakang, namun sama" menderita penyakit kanker. Mereka membuat sebuah daftar hal" yang ingin mereka lakukan sebelum mereka meninggal. inti cerita yang sederhana inilah yang justru membuat saya sangat terkesan. Selain itu dalam film ini, terdapat berbagai quote yang menurut saya bagus. salah satunya "When he closed his eyes, his heart was opened" kalau dibaca memang terlihat biasa aja. tapi kalau udah nonton film ini, kalian pasti bakal memahami kata" itu.. jadi, kalo sekarang kalian ga nyoba ngesearch film ini di IMDB.COM atau paling engga liat trailernya di youtube, wah bakal rugi banget deh!!
makanya mendingan sekarang cari tau tentang film ini atau bahkan nonton film ini!! insyaallah ga bakal rugi. hehehe:)
kalo diliat dr film" yang pernah ada sebelumnya, ceritanya relatif tentang percintaan, teror, mitos, atau berupa khayalan belaka. tp film ini membuat saya lebih menghargai hidup dan diri saya sendiri. film tahun 2007 yang diperankan oleh Jack Nicholson dan Morgan Freeman ini bercerita tentang 2 orang yang hidupnya bertolak belakang, namun sama" menderita penyakit kanker. Mereka membuat sebuah daftar hal" yang ingin mereka lakukan sebelum mereka meninggal. inti cerita yang sederhana inilah yang justru membuat saya sangat terkesan. Selain itu dalam film ini, terdapat berbagai quote yang menurut saya bagus. salah satunya "When he closed his eyes, his heart was opened" kalau dibaca memang terlihat biasa aja. tapi kalau udah nonton film ini, kalian pasti bakal memahami kata" itu.. jadi, kalo sekarang kalian ga nyoba ngesearch film ini di IMDB.COM atau paling engga liat trailernya di youtube, wah bakal rugi banget deh!!
makanya mendingan sekarang cari tau tentang film ini atau bahkan nonton film ini!! insyaallah ga bakal rugi. hehehe:)
Jumat, 06 Juni 2008
alhamdulillah.. akhirnya..
kenapa kesan kedua ga pernah sama dengan kesan pertama ya?
dan sampai saat ini kesan kedua selalu mengecewakan..
seperti salah satu cerita saya dibawah ini:
hari ke 3 perjalanan ke Universitas Negeri Jakarta, saya naik patas ac P16 jurusan rawamangun-lebak bulus.
pas lagi nunggu, saya berkenalan dengan seorang wanita muda -berumur sekitar 24 tahun- (namun saya lupa nanya namanya. heheh)
hal yang saya tau tentang dia adalah: dia bekerja di jhcc, alumni binus jurusan komputer akuntansi dan mempunyai adik yang umurnya beda 7 tahun dan sekarang bersekolah di sma 34.
awalnya sih orangnya sangat ramah, asik diajak ngobrol dan menurut saya dia cukup pintar.
ini adalah obrolan pertama kami ketika berkenalan:
"kamu mau kemana?"
"ke rawamangun, unj."
"oh, mau daftar ya?"
"iya, mba mau kemana?"
"saya mau ke jhcc, kerja"
"ohh.."
"kamu mau masuk unj?"
"engga, mau daftar umb ui. tapi harus melalui unj"
"oh gitu.. kamu dari sma mana?"
"46, blok A"
"oh.. kalo saya dulu dari al-izhar. kamu jurusan apa?"
"ips"
"kalo saya jurusan ipa, karena saya tidak suka menghafal"
"ooh.. tapi menurut saya, lebih baik menghafal daripada belajar fisika. hehehe"
"kalo saya mendingan fisika drpd menghafal. hahah"
lalu ketika kita sudah berada di dalam patas, tiba" ada seorang tukang koran.
saya memanggilnya "mas mas! ada koran kompas?" lalu dia menjawab "oh ada mba."
"yauda saya beli ya, berapa harganya?"
"Rp.3500,- aja mba"
"ini. makasih ya mas.."
"sama-sama mba"
lalu tiba-tiba wanita di sebelah saya berkata:
"eh mas! saya juga mau deh. cek&ricek ya! berapa?"
"Rp.6000,- mba"
"yahh, ga Rp.5000,- aja?"
"waduh, emang udah segitu harganya dari pasaran mba"
"oh, yauda nih."
"makasih ya mba" lalu si tukang koranpun berlalu.
lalu saya berfikir, apa harga koranpun harus ditawar? bukankah itu murah kalau dibandingkan dengan dirinya skrg -yang saat itu saya lihat, berdandan terlalu berlebihan dengan barang" bermerk-
ketika saya ingin membalik halaman koran yang saya baca, tiba-tiba dia melarang saya untuk membalik koran saya karena dia melihat sesuatu.
"eh tunggu! wah gambar apa ini? mm.. bagus sekali." -padahal saat itu dia jg sedang membaca cek&ricek-
dan dia melakukan itu beberapa kali, sehingga saya tidak lagi merasakan kenyamanan dalam membaca dan saya kemudian berhenti sambil berkata:
"mau baca? saya sudah selesai kok."
"oh, tidak perlu. saya selalu langganan kok dirumah."
lalu saya melipat koran saya, dan berniat untuk tidur sebentar karena merasa perjalanan saya masih jauh.
namun ketika masih di daerah pondok indah, tiba-tiba saja dia menyenggol saya dan berkata : "eh eh bangun, nanti kamu kelewatan loh. -sambil tertawa-"
"hah? hah?" dan saya kaget ketika saya tau ternyata itu masih di daerah pondok indah, sedangkan perjalanan ke rawamangun itu SANGAT JAUH. dia aja yang cuma ke jhcc, belum turun dr patas.
lalu saya berkata: "ini kan masih jauh? lagian saya udah pasang alarm untuk mengira-ngira waktu"
dan sialnya dia cuma menjawab "ohh.."
dan akhirnya saya ga bisa tidur lagi, jadi saya menelpon kakak saya saja untuk meminta tolong sesuatu yang tadinya hampir saja terlupakan, namun saya mengecilkan volume suara saya karena ketika itu di dalam patas sedang ramai dan banyak orang yg sedang tidur..
lalu tiba-tiba dia mengambil hapenya dan mendengarkan lagu sambil bernyanyi dengan suara yg tidak kecil alias SANGAT KERAS!
dalam pikiran saya: ya ampun.. ini orang ga budek apa ya?
suaranya amat sangat keras, sampai orang disebelahnya berkata "ssstt..."
-kursi patasnya ada yg 2, ada yg 3. dan kita duduk di deretan yg kursinya 3-
buset deh ni orang. kok gini amat ya? ckckck.. mudah"an saya ga ketemu lagi. amiin..
akhirnya saya bersabar sampai tiba saatnya dia turun.
"saya duluan ya!"
"oh iya"
ketka dia sudah turun, saya berkata: alhamdulillah.. akhirnya..
dan sampai saat ini kesan kedua selalu mengecewakan..
seperti salah satu cerita saya dibawah ini:
hari ke 3 perjalanan ke Universitas Negeri Jakarta, saya naik patas ac P16 jurusan rawamangun-lebak bulus.
pas lagi nunggu, saya berkenalan dengan seorang wanita muda -berumur sekitar 24 tahun- (namun saya lupa nanya namanya. heheh)
hal yang saya tau tentang dia adalah: dia bekerja di jhcc, alumni binus jurusan komputer akuntansi dan mempunyai adik yang umurnya beda 7 tahun dan sekarang bersekolah di sma 34.
awalnya sih orangnya sangat ramah, asik diajak ngobrol dan menurut saya dia cukup pintar.
ini adalah obrolan pertama kami ketika berkenalan:
"kamu mau kemana?"
"ke rawamangun, unj."
"oh, mau daftar ya?"
"iya, mba mau kemana?"
"saya mau ke jhcc, kerja"
"ohh.."
"kamu mau masuk unj?"
"engga, mau daftar umb ui. tapi harus melalui unj"
"oh gitu.. kamu dari sma mana?"
"46, blok A"
"oh.. kalo saya dulu dari al-izhar. kamu jurusan apa?"
"ips"
"kalo saya jurusan ipa, karena saya tidak suka menghafal"
"ooh.. tapi menurut saya, lebih baik menghafal daripada belajar fisika. hehehe"
"kalo saya mendingan fisika drpd menghafal. hahah"
lalu ketika kita sudah berada di dalam patas, tiba" ada seorang tukang koran.
saya memanggilnya "mas mas! ada koran kompas?" lalu dia menjawab "oh ada mba."
"yauda saya beli ya, berapa harganya?"
"Rp.3500,- aja mba"
"ini. makasih ya mas.."
"sama-sama mba"
lalu tiba-tiba wanita di sebelah saya berkata:
"eh mas! saya juga mau deh. cek&ricek ya! berapa?"
"Rp.6000,- mba"
"yahh, ga Rp.5000,- aja?"
"waduh, emang udah segitu harganya dari pasaran mba"
"oh, yauda nih."
"makasih ya mba" lalu si tukang koranpun berlalu.
lalu saya berfikir, apa harga koranpun harus ditawar? bukankah itu murah kalau dibandingkan dengan dirinya skrg -yang saat itu saya lihat, berdandan terlalu berlebihan dengan barang" bermerk-
ketika saya ingin membalik halaman koran yang saya baca, tiba-tiba dia melarang saya untuk membalik koran saya karena dia melihat sesuatu.
"eh tunggu! wah gambar apa ini? mm.. bagus sekali." -padahal saat itu dia jg sedang membaca cek&ricek-
dan dia melakukan itu beberapa kali, sehingga saya tidak lagi merasakan kenyamanan dalam membaca dan saya kemudian berhenti sambil berkata:
"mau baca? saya sudah selesai kok."
"oh, tidak perlu. saya selalu langganan kok dirumah."
lalu saya melipat koran saya, dan berniat untuk tidur sebentar karena merasa perjalanan saya masih jauh.
namun ketika masih di daerah pondok indah, tiba-tiba saja dia menyenggol saya dan berkata : "eh eh bangun, nanti kamu kelewatan loh. -sambil tertawa-"
"hah? hah?" dan saya kaget ketika saya tau ternyata itu masih di daerah pondok indah, sedangkan perjalanan ke rawamangun itu SANGAT JAUH. dia aja yang cuma ke jhcc, belum turun dr patas.
lalu saya berkata: "ini kan masih jauh? lagian saya udah pasang alarm untuk mengira-ngira waktu"
dan sialnya dia cuma menjawab "ohh.."
dan akhirnya saya ga bisa tidur lagi, jadi saya menelpon kakak saya saja untuk meminta tolong sesuatu yang tadinya hampir saja terlupakan, namun saya mengecilkan volume suara saya karena ketika itu di dalam patas sedang ramai dan banyak orang yg sedang tidur..
lalu tiba-tiba dia mengambil hapenya dan mendengarkan lagu sambil bernyanyi dengan suara yg tidak kecil alias SANGAT KERAS!
dalam pikiran saya: ya ampun.. ini orang ga budek apa ya?
suaranya amat sangat keras, sampai orang disebelahnya berkata "ssstt..."
-kursi patasnya ada yg 2, ada yg 3. dan kita duduk di deretan yg kursinya 3-
buset deh ni orang. kok gini amat ya? ckckck.. mudah"an saya ga ketemu lagi. amiin..
akhirnya saya bersabar sampai tiba saatnya dia turun.
"saya duluan ya!"
"oh iya"
ketka dia sudah turun, saya berkata: alhamdulillah.. akhirnya..
Sabtu, 17 Mei 2008
life is so lamentably short.. (taken from Li Qing's poem)
"Kenapa Allah selalu mengambil yang terbaik terlebih dahulu untuk menghadap kepadanya?"
Untuk yang kesekian kalinya negara kita -bahkan dunia- kehilangan salah satu aktor senior, sutradara, politikus indonesia yang memegang teguh prinsipnya, jujur, peduli, rendah hati dan sederhana. Dan beliau merupakan orang yang bisa membuat saya menulis blog ini untuk pertama kalinya.
Saya merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang mengidolakannya. Dan sejauh yang saya ketahui, di mata saya beliau merupakan sosok terbaik di dunia ini.
Beliau sangat peduli dengan keluarganya, sahabatnya, bahkan orang yang tidak dikenalnya sekalipun. Dan untuk pertama kalinya pula saya menganggap kata-kata "tidak ada manusia yang sempurna" itu salah, karena menurut saya Sophan Sophiaan adalah sosok yang sempurna. Memang terdengar agak berlebihan, namun memang itu yang saya lihat dari beliau, dan walaupun beliau memiliki kekuranganpun pasti akan tertutupi dengan semua kelebihan beliau selama ini.
Kepergian beliau juga meninggalkan kesan tersendiri bagi saya, karena beliau meninggal ketika sedang memperingati 100 tahun hari kebangkitan nasional dan musibah yang ditimpa beliau mudah-mudahan dapat membuat pemprov ataupun pemerintah pusat untuk segera memperbaiki jalur yang menghubungkan Ngawi dan Sragen tersebut. Bukan itu saja, saya juga berharap agar pemerintah lebih memperhatikan daerah-daerah yang menjadi rawan kecelakaan.
Yang membuat saya kesal, kenapa pemerintah selalu terlambat dalam bertindak? Mengapa mereka baru siaga ketika sesuatu sudah terjadi? Mengapa mereka tidak siaga sebelum sesuatu terjadi?
jujur aja saya ga suka sama jalan pikiran dan tindakan pemerintah saat ini. Seperti yang Bapak SBY lakukan, dia hanya datang ke pemakaman orang" penting untuk memperlihatkan betapa pedulinya ia terhadap musibah yang ditimpa org tsb. harusnya dia peduli terhadap lingkungan dong! bapak SBY hanya ada ketika musibah terjadi, tetapi tdk pernah siaga dalam pencegahan agar musibah tidak terjadi.
memang sih, memimpin sebuah negara itu sangat sulit dan besar tanggung jawabnya.
namun, sampai saat ini saya belum melihat bapak SBY konsisten tehadap ucapannya.
dia lebih mementingkan pendapat" pemerintah daripada nasib rakyatnya. ckckck..
sungguh mengecewakan. namun saya tetap berharap semoga bapak SBY dapat meninggalkan kesan baik terhadap negaranya sebelum kelak nantinya beliau turun jabatan. amin.
Untuk yang kesekian kalinya negara kita -bahkan dunia- kehilangan salah satu aktor senior, sutradara, politikus indonesia yang memegang teguh prinsipnya, jujur, peduli, rendah hati dan sederhana. Dan beliau merupakan orang yang bisa membuat saya menulis blog ini untuk pertama kalinya.
Saya merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang mengidolakannya. Dan sejauh yang saya ketahui, di mata saya beliau merupakan sosok terbaik di dunia ini.
Beliau sangat peduli dengan keluarganya, sahabatnya, bahkan orang yang tidak dikenalnya sekalipun. Dan untuk pertama kalinya pula saya menganggap kata-kata "tidak ada manusia yang sempurna" itu salah, karena menurut saya Sophan Sophiaan adalah sosok yang sempurna. Memang terdengar agak berlebihan, namun memang itu yang saya lihat dari beliau, dan walaupun beliau memiliki kekuranganpun pasti akan tertutupi dengan semua kelebihan beliau selama ini.
Kepergian beliau juga meninggalkan kesan tersendiri bagi saya, karena beliau meninggal ketika sedang memperingati 100 tahun hari kebangkitan nasional dan musibah yang ditimpa beliau mudah-mudahan dapat membuat pemprov ataupun pemerintah pusat untuk segera memperbaiki jalur yang menghubungkan Ngawi dan Sragen tersebut. Bukan itu saja, saya juga berharap agar pemerintah lebih memperhatikan daerah-daerah yang menjadi rawan kecelakaan.
Yang membuat saya kesal, kenapa pemerintah selalu terlambat dalam bertindak? Mengapa mereka baru siaga ketika sesuatu sudah terjadi? Mengapa mereka tidak siaga sebelum sesuatu terjadi?
jujur aja saya ga suka sama jalan pikiran dan tindakan pemerintah saat ini. Seperti yang Bapak SBY lakukan, dia hanya datang ke pemakaman orang" penting untuk memperlihatkan betapa pedulinya ia terhadap musibah yang ditimpa org tsb. harusnya dia peduli terhadap lingkungan dong! bapak SBY hanya ada ketika musibah terjadi, tetapi tdk pernah siaga dalam pencegahan agar musibah tidak terjadi.
memang sih, memimpin sebuah negara itu sangat sulit dan besar tanggung jawabnya.
namun, sampai saat ini saya belum melihat bapak SBY konsisten tehadap ucapannya.
dia lebih mementingkan pendapat" pemerintah daripada nasib rakyatnya. ckckck..
sungguh mengecewakan. namun saya tetap berharap semoga bapak SBY dapat meninggalkan kesan baik terhadap negaranya sebelum kelak nantinya beliau turun jabatan. amin.
Rabu, 07 Mei 2008
URIP HERDIMAN KAMBALI - jarum kesadaran
Jarum panjang melangkah cepat,
seperti berlari sprint.
Jarum pendek melangkah pendek,
seperti beringsut perlahan.
Jarum panjang memperdengarkan langkahnya yang berirama,
seperti suara ketukan kaki yang menari di atas lantai.
Tik…tok…tik…tok…
Jarum panjang berjalan dalam hening.
Tanpa suara.
Diam.
Meditasi yang sunyi.
Suatu waktu,
akulah jarum panjang,
kaulah jarum pendek.
Di lain waktu,
akulah jarum pendek,
kaulah jarum panjang.
Kita ada di piringan waktu yang sama,
dengan kesadaran yang (mungkin) berbeda-beda.
seperti berlari sprint.
Jarum pendek melangkah pendek,
seperti beringsut perlahan.
Jarum panjang memperdengarkan langkahnya yang berirama,
seperti suara ketukan kaki yang menari di atas lantai.
Tik…tok…tik…tok…
Jarum panjang berjalan dalam hening.
Tanpa suara.
Diam.
Meditasi yang sunyi.
Suatu waktu,
akulah jarum panjang,
kaulah jarum pendek.
Di lain waktu,
akulah jarum pendek,
kaulah jarum panjang.
Kita ada di piringan waktu yang sama,
dengan kesadaran yang (mungkin) berbeda-beda.
Selasa, 15 April 2008
TYARA - duka matahari
matahari ditinggal pergi..
oleh siang tempatnya melabuh hati
sedang malam sudah punya bintangnya sendiri
teriring bulan yang setia menemani
matahari tersayat sepi..
pedih hatinya terlukai
oleh cinta yang dia pikir abadi
namun ternyata dikhianati
matahari, kelabu kini..
mungkin lelah hatinya mencari
mungkin bosan untuk tersakiti
ia berdiam merenung sunyi.
oleh siang tempatnya melabuh hati
sedang malam sudah punya bintangnya sendiri
teriring bulan yang setia menemani
matahari tersayat sepi..
pedih hatinya terlukai
oleh cinta yang dia pikir abadi
namun ternyata dikhianati
matahari, kelabu kini..
mungkin lelah hatinya mencari
mungkin bosan untuk tersakiti
ia berdiam merenung sunyi.
SAPARDI DJOKO DAMONO - berjalan ke barat waktu pagi hari
waktu aku berjalan ke barat di waktu pagi
matahari mengikutiku di belakang
aku berjalan mengikuti bayang-bayangku sendiri yang memanjang di depan
aku dan matahari tidak bertengkar
tentang siapa diantara kami yang telah menciptakan bayang-bayang
aku dan bayang-bayang tidak bertengkar
tentang siapa diantara kami yang harus berjalan di depan
matahari mengikutiku di belakang
aku berjalan mengikuti bayang-bayangku sendiri yang memanjang di depan
aku dan matahari tidak bertengkar
tentang siapa diantara kami yang telah menciptakan bayang-bayang
aku dan bayang-bayang tidak bertengkar
tentang siapa diantara kami yang harus berjalan di depan
SAPARDI DJOKO DAMONO - hujan bulan juni
tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu
Senin, 14 April 2008
URIP HERDIMAN KAMBALI - jalan kehidupan
ada orang-orang yang berhasil
dengan pilihan-pilihannya..
tetapi ada begitu banyak, sangat banyak,
orang yang harus menerima nasibnya..
dan hanya sedikit yang hidup dengan takdirnya..
dengan pilihan-pilihannya..
tetapi ada begitu banyak, sangat banyak,
orang yang harus menerima nasibnya..
dan hanya sedikit yang hidup dengan takdirnya..
Jumat, 04 Januari 2008
SAPARDI DJOKO DAMONO - aku ingin
aku ingin mencintaimu dengan sederhana..
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana..
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana..
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada
Langganan:
Postingan (Atom)